DeepSeek Chatbot AI China mendadak viral dan menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store. Namun, kepopulerannya tidak sejalan dengan kualitasnya. Faktanya, chatbot ini gagal dalam 83% uji akurasi dan sering menyisipkan narasi pemerintah China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi pengguna yang mengandalkan AI untuk informasi yang valid.

DeepSeek Populer Tapi Tidak Akurat
DeepSeek sukses merajai App Store, tetapi gagal dalam menyajikan informasi yang benar. Sebagai chatbot AI asal China, banyak yang berharap teknologi ini mampu menyaingi produk sejenis dari Barat. Sayangnya, pengujian membuktikan sebaliknya.
Peringkat Rendah dalam Uji Akurasi
DeepSeek hanya mampu mendapatkan peringkat ke-10 dari 11 chatbot AI yang diuji oleh NewsGuard. Hasil ini jauh di bawah standar industri. Dengan tingkat kegagalan sebesar 83%, chatbot ini menjadi salah satu yang paling tidak akurat di pasaran.
Banyak Jawaban Tidak Relevan
DeepSeek tidak hanya memberikan informasi salah, tetapi juga sering menghindari pertanyaan. Sebanyak 53% jawaban yang diberikan tidak memiliki relevansi dengan pertanyaan yang diajukan. Hal ini membuktikan bahwa teknologi AI ini belum matang untuk penggunaan yang serius.
Kurangnya Verifikasi Fakta
Chatbot ini hanya mampu membantah klaim palsu sebanyak 17% dari total respons yang diberikan. Dengan kata lain, pengguna yang mengandalkan DeepSeek bisa saja menerima informasi yang menyesatkan tanpa sadar.
Sering Menyisipkan Narasi Pemerintah China
Salah satu hal yang membuat DeepSeek kontroversial adalah kecenderungannya memasukkan opini pemerintah China dalam jawaban yang diberikan. Ini menimbulkan pertanyaan besar terkait independensi chatbot ini sebagai alat pencarian informasi.
Jawaban yang Bias Politik
DeepSeek tidak hanya memberikan informasi yang tidak akurat, tetapi juga sering kali mengarah pada propaganda. Dalam uji coba, chatbot ini menyisipkan pandangan pemerintah China dalam topik yang tidak berkaitan dengan negara tersebut.
Contoh Kasus: Konflik di Suriah
Saat ditanya mengenai konflik di Suriah, chatbot ini justru menekankan prinsip non-intervensi China. Padahal, yang dibutuhkan pengguna adalah informasi faktual terkait perkembangan terbaru di Suriah.
Kekhawatiran terhadap Netralitas AI
Dengan kecenderungan ini, DeepSeek tidak bisa dianggap sebagai sumber yang netral. Chatbot AI seharusnya menyajikan informasi tanpa bias, tetapi hasil uji menunjukkan sebaliknya.
Rentan Terhadap Misinformasi
DeepSeek tidak hanya tidak akurat, tetapi juga sangat mudah dimanipulasi oleh aktor jahat. Dengan tingkat kesalahan yang tinggi, chatbot ini bisa menjadi alat penyebaran hoaks dalam skala besar.
Tingkat Kesalahan yang Mengkhawatirkan
Sebanyak 30% dari respons yang diberikan DeepSeek mengandung informasi yang tidak benar. Ini membuktikan bahwa chatbot ini bukan alat yang dapat diandalkan untuk mendapatkan fakta.
Manipulasi oleh Aktor Jahat
Sebagian besar kesalahan yang ditemukan dalam uji coba terjadi karena chatbot ini tidak memiliki sistem yang kuat untuk menolak pertanyaan yang bertujuan menyebarkan hoaks. Dari 9 respons yang terbukti salah, 8 di antaranya muncul akibat pertanyaan yang dibuat untuk menguji sistem keamanan chatbot ini.
Risiko Penyebaran Hoaks
Dengan kelemahan ini, DeepSeek dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh individu atau kelompok yang ingin menyebarkan misinformasi. Kecepatan dan skala penyebaran informasi melalui AI semakin meningkatkan risiko ini.
Keterbatasan Teknis
DeepSeek bukan hanya bermasalah dalam hal akurasi, tetapi juga memiliki keterbatasan teknis yang signifikan. Meskipun diklaim memiliki kemampuan setara dengan OpenAI, kenyataannya jauh berbeda.
Data Terbatas Hingga Oktober 2023
Salah satu kekurangan utama dari DeepSeek adalah keterbatasan data yang digunakan untuk melatih chatbot ini. Informasi yang dimiliki hanya sampai Oktober 2023, membuatnya tidak bisa menjawab pertanyaan tentang peristiwa terbaru.
Gagal Menyaingi OpenAI
DeepSeek mengklaim bahwa teknologinya setara dengan OpenAI meskipun hanya menghabiskan biaya $5,6 juta untuk pelatihan. Namun, hasil pengujian menunjukkan bahwa chatbot ini jauh tertinggal dalam hal akurasi dan kecerdasan buatan.
Ketidakmampuan Menjawab Pertanyaan Rumit
Selain keterbatasan data, chatbot ini juga kesulitan dalam memberikan jawaban untuk pertanyaan yang lebih kompleks. Hal ini semakin membuktikan bahwa DeepSeek belum siap untuk bersaing di pasar chatbot AI global.
Dampak pada Industri AI
Dengan kelemahan yang dimiliki, keberadaan DeepSeek menjadi perhatian dalam industri kecerdasan buatan. Banyak pihak yang mulai mempertanyakan standar dan regulasi AI di China.
Pengawasan oleh NewsGuard
DeepSeek kini masuk dalam daftar chatbot yang diawasi oleh NewsGuard dalam audit bulanannya. Hasil audit ini akan membantu memahami tren dalam industri chatbot AI secara lebih luas.
Kritik terhadap Kebijakan DeepSeek
NewsGuard mengkritik kebijakan DeepSeek yang membebankan tanggung jawab verifikasi kepada pengguna. Dalam aturan penggunaannya, DeepSeek menyatakan bahwa setiap pengguna harus melakukan pengecekan fakta sendiri sebelum menyebarkan informasi dari chatbot ini.
Tanggung Jawab Pengembang AI
Kebijakan ini dianggap sebagai pendekatan lepas tangan yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya, pengembang AI yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan akurat dan tidak menyesatkan.
Kesimpulan
DeepSeek Chatbot AI China memang populer, tetapi memiliki banyak kelemahan yang membuatnya tidak dapat diandalkan. Dengan tingkat kesalahan 83%, kecenderungan bias politik, serta kelemahan teknis, chatbot ini lebih berisiko menyebarkan misinformasi daripada memberikan jawaban yang akurat. Jika Anda mencari chatbot yang benar-benar bisa diandalkan, DeepSeek bukanlah pilihan yang tepat.
Dapatkan layanan jasa seo web terbaik dan terpercya, dilakukan oleh tim profesional yang tersertifikasi oleh Semrush holdings, Inc. Cek juga update blog, news dan case studies dari kami, layanan promo harga murah juga selalu tersedia. Optimalkan website Anda dapatkan calon pelanggan dari internet dengan layanan seo kami.